Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
Ø Nicholaus D. & A. Sudiarja
Manusia adalah
bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan
tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Ø Abineno J. I
Manusia adalah
“tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus
dalam tubuh yang sama”.
Ø I Wayan Watra
Manusia adalah
makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa, dan karsa.
Ø Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany
Manusia adalah
makhluk yang paling mulia, manusia adalah makhluk yang berfikir, dan manusia
adalah makhluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya
dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Ø Erbe Sentanu
Manusia adalah
makhluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain.
Ø Paula J. C & Janet W. K
Manusia adalah makhluk terbuka, bebas
memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup
secara kontiu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi
dengan berbagai kemungkinan.
Pengertian Hakikat Manusia
Hakikat
manusia adalah sebagai berikut :
Ø Makhluk yang memiliki tenaga dalam
yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Ø Individu yang memiliki sifat rasional
yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
Ø Yang mampu mengarahkan dirinya ke
tujuan yang positif maupun mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya.
Ø Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
Ø Individu yang dalam hidupnya selalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang
lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
Ø Individu yang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Kepribadian Bangsa TImur
Kebudayaan Timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa
Timur sangat terkenal dengan hospitality atau
keramahtamahannya terhadap oranglain bahkan orang asing sekalipun. Hal yang
paling dominan dari kebudayaan Timur adalah adat istiadat yang masih dipegang
teguh. Soelaeman (1987 : 53-54) menjelaskan bahwa nilai budaya Timur banyak
bersumber pada agama-agama yang lahir di dunia TImur.
Kebudayaan
Timur lebih menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak
mementingkan dunia, bahkan menjauhkan diri dari dunia. Kebudayaan Timur tidak
hanya bersumber pada ajaran agama tetapi ideabstrak ataupun simbolik pun dapat
berwujud kongkret dalam praktek kehidupannya. Hal ini terlihat pada saat orang
Timur menegakkan norma yang ada pencarian ilmu tidak hanya untuk menambah
pengetahuan kognitif saja tetapi mencari kebijaksanaan. Menurut Soelaeman (1987
: 54-55) adalah bahwa Timur menginginkan kekayaan hidup, bukan kekayaan benda
tetapi tenang tenteram, menyatu diri, fatalisme, pasivitas, dan menarik diri.
Beberapa kepribadian bangsa Timur :
1.
Ramah
Tamah
Orang Timur
sudah menanamkan sikap ramah tamah kepada semua orang.
2.
Cara
Berpakaian
Ciri
kepribadian bangsa Timur terlihat jelas dari cara berpakaian. Bangsa Timur identik
dengan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Seperti yang diketahui, bangsa
Timur mayoritas penduduknya beragama muslim, jadi dalam berpakaian haruslah
sopan dan menutup aurat.
3.
Sikap
Tolong Menolong
Sikap tolong menolong adalah hal yang
sederhana. Orang-orang Timur yang menanamkan sikap tolong menolong, walaupun
dalam hal kecil.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut Selo
Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
Menurut
M.Selamet Riyadi, Budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita
yang di wariskan kepada seluruh keturunannya
Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Ada beberapa
pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:
- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan 4 unsur pokok kebudayaan meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
- C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
- bahasa
- sistem pengetahuan
- sistem teknologi, dan peralatan
- sistem kesenian
- sistem mata pencarian hidup
- sistem religi
- sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
- Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak yaitu tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. - Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan. - Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Sedangkan menurut
Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem
budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.
- Nilai-nilai
Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkah lakunya. - Sistem
Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. Kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu. - Sistem
Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan. - Kebudayaan
Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain
Orientasi
Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia yang
memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variation in Value
Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia,
universal memiliki 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1.
Hakekat
Hidup Manusia
Hakekat hidup
untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan
hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai
suatu hal yang baik.
2.
Hakekat
Karya Manusia
Setiap budaya
hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan
untuk hidup, karya memberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup
untuk menambah karya lagi.
3.
Hakekat
Waktu Manusia
Hakekat waktu
untuk setiap kebudayaan berbeda. Ada yang berpandangan mementingkan orientasi
masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.
Hakekat
Alam Manusia
Ada kebudayaan
yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik
mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan
menyerah pada alam.
5.
Hakekat
hubungan Manusia
Dalam hal ini
adayang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adapula yang berpandangan
individualis.
Perubahan
Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun
selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang
terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada
kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak
kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan
hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan
antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
Terjadi gerak/perubahan ini disebabkan
oleh beberapa hal :
1.
Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan
jumlah dan komposisi penduduk.
2.
Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini,
selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi
kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Kaitan Manusia
dan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan
juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya tercipta atau terwujud merupakan
hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya
ini. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan dibekali akal pikiran sehingga mampu
untuk berkarya di muka bumi ini. Kebudayaan adalah produk manusia, namun
manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada
karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan
yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendukungnya.
Sumber :
ü https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/17/pengertian-manusia/
diakses 18 maret 21:20
ü http://eprasetianti.blogspot.co.id/2016/03/kepribadian-bangsa-timur-isd.html
diakses 18 maret 2018 21:35
ü https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
diakses 18 maret 2018 22:13
ü https://adeadangsuryana.wordpress.com/tag/orientasi-nilai-budaya/
18 maret 2018 22:54
ü http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
di akses 18 maret 2018 23:32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar