Minggu, 28 Oktober 2018

Machine Learning dan Deep Learning

Machine Learning
Machine Learning atau mesin pembelajaran memiliki definisi dasar yaitu algoritma yang mengolah data, mempelajari data tersebut, dan menerapkan apa yang telah dipelajari untuk membuat keputusan. Apa yang telah dipelajari oleh machine learning akan memberikan prediksi untuk suatu tujuan.
Ahli komputer asal AS bernama Arthur Samuel adalah yang pertama kali memperkenalkan istilah machine learning pada tahun 1959, pada saat masih bekerja di perusahaan teknologi IBM. Samuel mendefinisikan machine learning sebagai cabang ilmu komputer yang memungkinkan sistem memiliki kemampuan untuk belajar tanpa perlu diprogram lagi, mengkaji aneka algoritma yang bisa belajar dari data dan membuat keputusan atau prediksi berdasarkan data tersebut.
Hal yang perlu diingat dari keluaran machine learning adalah bersifat prediktif, bukan hasil pasti. Menurut laporan Tech in Asia, ketika produk baru selesai dikembangkan, kemungkinan besar hasil prediksi tidak akan seratus persen akurat. Prediksi yang baik baru akan muncul dari sejumlah training dan pengembangan dalam waktu lama.

Deep Learning
Deep Learning merupakan bagian dari machine learning. Secara spesifik, deep learning adalah evolusi selanjutnya dari machine learning. Lebih rumit, namun lebih canggih. Sebuah model machine learning perlu ‘diberitahu’ untuk bagaimana ia menciptakan prediksi akurat, dengan terus diberikan data. Sementara model deep learning dapat mempelajari metode komputasinya sendiri, dengan ‘otaknya’ sendiri, apabila diibaratkan.
Sebuah model deep learning dirancang untuk terus menganalisis data dengan struktur logika yang mirip dengan bagaimana manusia mengambil keputusan. Untuk dapat mencapai kemampuan itu, deep learning menggunakan struktur algoritma berlapis yang disebut artificial neural network (ANN). Dikutip dari Zendesk, desain ANN terinspirasi dari jaringan neural biologis dari otak manusia. Hal ini membuat mesin kecerdasannya menjadi jauh lebih tangguh dibandingkan model machine learning standar.

Perbedaan Machine Learning dan Deep Learning
Deep Learning adalah bagian dari machine learning. Secara spesifik, deep learning adalah evolusi selanjutnya dari machine learning. Lebih rumit, dan lebih canggih. Andrew Ng, Chief Scientist Baidu dan salah satu pimpinan di proyek Google Brain, memberikan analogy mengenai deep learning kepada Wired. “Analogi untuk deep learning adalah mesin roket itu adalah model deep learning dan bahan bakarnya adalah data yang jumlahnya sangat banyak untuk dimasukkan ke dalam algoritmanya. Apabila tidak memiliki mesin yang besar dan bahan bakar yang banyak, maka tidak akan bisa menerbangkannya.”

Contoh dari Machine Learning
Sosial media merupakan situs yang paling lama diakses oleh penggunanya berdasarkan data Alexa. Sosial media seperti Facebook dan Twitter menggunakan machine learning sehingga penggunanya betah. Berikut beberapa optimalisasi pengalaman pengguna yang merupakan aplikasi dari machine learning.
·         Orang yang Mungkin di Kenal
Facebook mengumpulkan informasi pengguna, baik dari informasi umum seperti tempat tinggal, alamat sekolah, alamat kerja, dan kesukaan hingga log aktivitas seperti data percakapan, postingan, dan profil yang sering dilihat (stalking). Sehingga bisa dilakukan prediksi teman yang mungkin sama di dunia nyata.

·         Pengenalan Wajah
Facebook dapat mengetahui bahwa suatu gambar yang diunggah memuat wajah orang-orang. Sehingga pengguna dapat memberikan tag wajah pada area wajah di gambar. Seiring berjalannya waktu dengan banyaknya foto yang diunggah, facebook akan mengenali wajah-wajah penggunanya. Ini memungkinkan facebook melakukan tag secara otomatis wajah orang-orang pada gambar baru yang diunggah.

·         Pos pada Beranda
Facebook akan mengumpulkan aktivitas tiap penggunanya, orang yang sering diajak berkomunikasi, posting yang sering disukai, hingga grup yang sering dilihat. Hal ini digunakan untuk menampilkan prioritas postingan yang ditampilkan pada beranda akun penggunanya. Sehingga peluang terjadinya interaksi terhadap pos yang tampill semakin tinggi.

Contoh dari Deep Learning
Program AI AlphaGo dari Google merupakan contoh dari pemanfaatan motode deep learning. Google menciptakan program komputer yang belajar bermain sebuah game sejenis catur dari China bernama Go. Dengan bermain melawan permainan Go professional, deep learning AlphaGo mempelajari bagaimana ia bermain di tingkat yang belum terjamah sebelumnya dalam kecerdasan buatan. Apa yang dilakukannya tanpa instruksi apapun ketika melancarkan gerakan-gerakan spesifik. AlphaGo terus berkembang hingga akhirnya mampu mengalahkan pemain Go professional pada Maret 2016 lalu.

Sumber :


Peran Pemuda Terhadap Bangsa


Dalam sejarah berdirinya suatu Negara Indonesia ini peran pemuda merupakan salah satu peran yang penting dalam membangun bangsa. Nilai-nilai dan semangat pemuda dalam mempersatukan Indonesia sebelum merdekanya Indonesia telah muncul jauh sebelum pembacaan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Bung Karno pun pernah mendeklarasikan “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia pasti berubah.”
Beberapa contoh peran pemuda pada tahun 1928 yang memelopori persatuan nasional melalui Sumpah Pemuda, tahun 1945 yang memelopori perjuangan kemerdekaan, tahun 1966 yang berhasil mengakhiri Orde Lama dan pada tahun 1998 yang pada saat itu mampu menumbangkan Orde Baru.
1.       Peranan Pemuda Dalam Kemajuan Bangsa Sebelum Kemerdekaan
Pada era Reformasi, para pemuda khususnya mahasiswa selalu berperan dalam perubahan negara Indonesia. Beberapa peristiwa besar identik dengan peran para pemuda dan mahasiswa didalamnya. Beberapa gerakan pemuda dan mahasiswa yang tercatat dalam sejarah, sebagai berikut :
·         Budi Utomo
·         Sumpah Pemuda
·         Perhimpunan Indonesia
·         Peristiwa Rengasdengklok

2.       Peranan Pemuda dalam Kemajuan Bangsa Setelah Kemerdekaan
Walaupun Indonesia telah dikatakan sudah merdeka, bukan berarti kita sebagai generasi muda tidak memiliki tanggung jawab terhadap bangsa kita. Melihat dari sejarah perjuangan yang dilakukan para pemuda pada masa penjajahan, seharusnya kaum pemuda digenerasi masa kini menjadi penerus perjuangan para pemuda kaum dahulu. Pemuda sekarang seharusnya lebih maju dan lebih gigih dalam memperjuangkan kemajuan bangsa. Sosok pemuda yang berjiwa nasionalis, yang memiliki cita-cita tinggi untuk kemajuan bangsa adalah sosok yang progressif-revolusioner.

Beberapa hal penting yang bisa dilakukan generasi muda untuk bangsa Indonesia, yaitu :
1.       Melestarikan Kebudayaan Indonesia
Di Indonesia terdapat ragam budaya dan lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa tersebar dari sabang sampai merauke. Sudah sepatutnya generasi muda sebagai penerus melestarikan dan menjaganya dengan baik. Dengan cara mengadakan kegiatan yang memperkenalkan budaya dari berbagai suku dan etnis di Indonesia bisa membantu melestarikan budaya di Indonesia.
2.       Menjaga Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika merupakan moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulisa pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya “Berbeda-beda tetapi satu”, yang memiliki makna walaupun kita berbeda suku, budaya dan agama tetapi kita tetap satu dan harus saling menghargai.
3.       Menjaga Keutuhan NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan landasan konstitusional UUD 1945 merupakan beberapa upaya untuk menjaga keutuhan NKRI
4.       Menjaga Wilayah Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari 13.487 pulau, memiliki keanekaragaman hayati, maupun non-hayati. Merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, untuk itu kita harus menjaganya dengan baik. Dengan menjaga wilaya dan kekayaan tanah air Indonesia, menciptakan ketahanan nasional, menghormati perbedaan agar tidak mudah dipecah belah oleh pihak luar merupakan salah satu contoh yang bisa kita lakukan untuk menjaga wilayah Indonesia.

Sumber:


Sabtu, 13 Oktober 2018

PROFESI SI & TI



Profesi Teknologi Informasi
Profesi untuk Teknologi Informsai dibagi menjadi Tiga Kelompok yaitu Software, Hardware, dan Brainware.


A.    Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
1.      Sistem analis: merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem dan yang akan di implementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan  
Tugas :
·         mengembangkan perangkat lunak/software dalam tahap reqirement, design dan construction
·         membuat dokumen requirement dan desain software berdasarkan jenis bisnis customer
·         membangun framework untuk digunakan dalam pengembangan software oleh programmer

Kualifikasi :
·         menguasai keahlian sebagai programmer
·         menguasai motode dan best practice pemrograman
·         memahami arsitektur aplikasi dan teknologi terkini

2.      Programmer: merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun system operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.        
Tugas :
·         Membuat program baik aplikasi maupun system operasi dengan menggunakan Bahasa pemrograman yang ada

Kualifikasi :
·         Menguasai logika dan algoritma pemrograman
·         Menguasai Bahasa pemrograman seperti HTLM, CSS, JavaScipt, C++, VB, PHP, Java< Ruby dll
·         Memahami database
·         Menguasai bahasa inggris IT

3.      Web designer: merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Tugas :
·         Mendesain tampilan situs
·         Memastikan tampilan gambar berfungsi ketika ditambahkan bahasa pemrograman

Kualifikasi :
·         Menguasai HTML, CSS dan XHTML
·         Menguasai Adobe Photoshop & Illustrator
·         Memiliki jiwa seni dan kreatif

             
4.      Web programmer: merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
Tugas :
·         Menganalisa kebutuhan system
·         Merancang web atau situs (desain dan program)
·         Mengaktifkan domain dan hosting
·         Pemeliharaan situs dan promosi

         Kualifikasi :
·         Menguasai pemrograman web
·         Menguasai pengelolaan database
·         Mengerti domain dan hosting
·         Menguasai system jaringan


B.     Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti: 
1.      Technical engineer: sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.                                  
2.      Networking engineer: adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai troubleshooting-nya.


C.    Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti: 
1.      EDP operator: adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya. 
2.      Sistem administrator: merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan peraturan operasional sebuah sistem.


Profesi Sistem Informasi
Profesi berikut ini adalah beberapa profesi yang dapat diambil dalam sistem informasi. 


1. Analis system.                                 10. System Programmer / Software Engineer.
2. Web designer.                                 11. Web programmer. 
3. System administrator.                     12. Business Process Analyst.
4. Application Developer.                   13. Database Administrator. 
5. Database Analyst.                           14. Auditor Sistem Informasi.
6. IS Project.                                       15. Webmaster. 
7. Project Leader.                                16. ERP Specialist.
8. E-Business Analyst.                        17. Web Content Specialist. 
9. Helpdesk Analyst.                          18. Operation Manager.


Pengertian Profesionalism
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal dari pada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).


Ciri-Ciri Profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal. Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2.      Meningkatkan dan memelihara imej profesion. Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3.      Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4.      Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion. Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

Kode Etik Profesional
         Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat. Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman.

            Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.


Standar Profesi Teknologi Indormasi (IT) di Indonesia.
Saat ini Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat pesat. Secara tidak langsung dinamika industri di bidang ini juga meningkat dan menuntut para profesionalnya rutin dan berkesinambungan mengikuti aktifitas menambah ketrampilan dan pengetahuan baru. Perkembangan industri TI ini membutuhkan suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan profesi yang berkaitan dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatannya. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk dibentuknya suatu standar profesi di bidang tersebut. Para profesional TI, sudah sejak lama mengharapkan adanya suatu standar kemampuan yang kontinyu dalam profesi tersebut.

Masih banyaknya pekerjaan yang belum adanya standardisasi dan sertifikasi Profesi IT di indonesia, dikarenakan Standardisasi Profesi IT yang diperlukan Indonesia adalah standar yang lengkap, dimana semua kemampuan profesi IT di bidangnya harus di kuasai tanpa kecuali, profesi IT seseorang mempunyai kemampuan, dan keahlian yang berbeda dengan bidang yang berbeda-beda, tapi perusahaan membutuhkan sebuah Pekerja IT yang bisa di semua bidang, dapat dilihat dari sebuh lowongan kerja yang mencari persyaratan dengan kriteria yang lengkap yang dibutuhkan perusahaan. Sertifikasi berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi.

Registrasi mungkin berguna untuk statistik, tetapi tidak praktis untuk diterapkan akan lebih bermanfaat dengan sertifikasi. Untuk sertifikasi, inisiatif harus lahir dari sektor industri dan untuk bidang teknologi informasi sebaiknya berfokus pada model SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation). Sertikasi pada model SRIG-PS berbeda dengan badan lain seperti IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).

Sertifikasi pada model SRIG-PS adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sedangkan sertifikasi IEEE adalah suatu jaminan tertulis, yang merupakan suatu demonstrasi formal yang merupakan konfirmasi dan merupakan suatu sistem atau komponen dari suatu persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk:

1.            Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
2.            Membentuk standar kerja TI yang tinggi.
3.           Pengembangan profesional yang berkesinambungan. Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut.
4.       Sertifikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji).
5.            Perencanaan karir.
6.            Profesional development
7.            Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional, perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.


Referensi :


Anggota Kelompok:
Ni Ketut Deska F
Maulina Nurmalaningsih
Dwi Aristya
Erwin Kardinto
Riechky Treisna S