ERP (Enterprise Resource Planning)
|
I. PENDAHULUAN
1.
Sejarah
ERP
ERP berkembang dari Manufacturing
Resource Planning (MRP II) yang ber-evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya.
Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik,
distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice, dan
akuntansi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu
mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen
persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya manusia.
Untuk mendapat gambaran yang lebih luas mengenai ERP,
berikut adalah beberapa pengertian ERP menurut parah ahli.
- Menurut Daniel E. O’ Leary dalam bukunya Enterprise Resource Planning Systems (Systems, Life Cycle, Electronic Commerce and Risk), ERP adalah paket software powerful yang memungkinkan perusahaan mengintegrasikan berbagai fungsi yang terpisah.
- Menurut James Hall dalam bukunya Accounting Information Systems (Buku 1, Edisi 13, Halaman 45), ERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya.
- Menurut Ellen Monk dan Bret Wagner dalam bukunya Concepts in Enterprise Resource Planning (Third Edition, Halaman 1), program ERP adalah core software yang digunakan perusahaan untuk mengkoordinasi informasi pada setiap area bisnis. Program ERP membantu untuk mengelola proses bisnis perusahaan secara luas menggunakan satu database dan satu sistem pelaporan manajemen.
Kebutuhan
akan ERP dalam perusahaan muncul dikarenakan kekurangan dari model
sistem informasi tradisional yang bersifat terpisah, yaitu:
- Banyaknya duplikasi atau redudansi data karena sistem yang dimiliki masing-masing fungsional berbeda dan tidak terintegrasi.
- Pihak manajemen dan strategis kesulitan mendapatkan informasi yang melibatkan data dari berbagai fungsional bisnis karena diperlukan proses untuk mengintegrasikan data-data yang ada.
- Data yang bersifat terpisah memiliki resiko ketidakvalidan yang tinggi.
- Pengguna yang harus mengakses sistem dari beberapa fungsional bisnis direpotkan oleh banyaknya akun yang perlu diingat untuk mengakses masing-masing sistem serta model user interface yang terkadang berbeda pada masing-masing sistem sehingga perlu dipelajari secara khusus.
Pemanfaatan
ERP secara tepat akan memberikan keuntungan dan nilai lebih bagi
perusahaan, antara lain:
- Sistem yang terintegrasi akan memberikan tingkat kevalidan data yang lebih tinggi serta menghilangkan duplikasi atau redudansi data.
- Informasi yang diperlukan perusahaan dapat diperoleh dengan lebih cepat, bahkan secara real time.
- Hanya ada satu portal akses sistem bagi seluruh pengguna dan menyajikan user interface yang cenderung sama sehingga pengguna lebih mudah menggunakannya.
- Pemanfaatan sistem yang terintegrasi akan menjadikan proses bisnis lebih cepat dan bersifat paperless karena dihilangkannya beberapa proses manual yang tidak diperlukan lagi.
- Kontrol terhadap keamanan, ketersediaan dan kehandalan sistem menjadi lebih mudah karena semua sistem yang digunakan masing-masing fungsional telah terintegrasi.
Seiring berkembangnya dunia teknologi informasi, sistem ERP
juga semakin maju. Bahkan saat ini, sistem ERP dapat diakses melalui berbagai
perangkat mobile dari luar perusahaan melalui internet, sehingga
dapat dijangkau oleh pengguna kapanpun dan dimanapun mereka berada. Hal ini
tentunya juga diiringi oleh semakin majunya mekanisme keamanan dari sistem
tersebut.
Bentuk ERP pada tiap-tiap perusahaan akan berbeda sesuai
dengan kebutuhan dan scope dari perusahaan tersebut.
Perusahaan dapat membuat ERP mereka sendiri, melibatkan developer atau
membeli produk ERP yang sudah disediakan oleh beberapa perusahaan, seperti
Oracle, SAP, Microsoft dan lainnya.
2.
Perkembangan
Versi
Sejak semula
dikeluarkan (1960), ERP telah mengalami evolusi yang cukup drastis.
Tahap
I (Material Requirement Planning-1960)
-
Cikal bakal ERP adalah
konsep MRP
-
Pada tahun 1960, dunia
manufaktur membuat teknik
-
perhitungan
manufaktur Dasar perhitungan adalah
menggunakan Bill of
-
Material yang berupa
daftar kebutuhan bahan baku (Raw Material) yang dibutuhkan untuk membuat suatu
produk.
Dengan
perhitungan status persediaan inventory serta jadwal produksi, sistem tersebut dapat
memberikan rekomendasi pembelian bahan baku yang dibutuhkan . Sistem ini
dikenal dengan MRP, yang merupakan
singkatan dari Material Requirement Planning.
MRP
dirancang agar dapat menjawab :
-
Produk apa yang akan
dibuat ?
-
Apa yang diperlukan untuk
membuat produk tersebut ?
-
Apa yang sudah dimiliki ?
-
Apa yang harus dibeli ?
Tahap
II (Close Loop MRP-1970)
-
Di tahun 1970 proses MRP
diintegrasikan dengan fungsi-fungsi bisnis manufaktur lain, yang kemudian
menghasilkan sistem baru yang disebut dengan Manufacturing Resource Planning
-
MRP mendukung perencanaan
hingga ke penjualan dan produksi, penjadwalan, perkiraan order konsumen.
Tahap III (Manufacturing Resource Planning/MRPII-1980)
-
Tahun 1980-an MRP
berkembang menjadi MRP II§
(Manufacturing Resource Planning), yang memperkenalkan konsep mengenai
penyatuan kebutuhan material (MRP) dan kebutuhan sumber daya untuk proses
produksi.
-
MRP II mirip seperti
Close Loop MRP ditambah dengan tiga elemen :
▪ Perencanaan penjualan dan operasi, yang
digunakan untuk menyeimbangkan antara permintaan dan persediaan.
▪ Antarmuka keuangan, kemampuan menterjemahkan
rencana operasional (dalam bentuk pieces, kg, gallon, dan satuan lainya)
menjadi satuan biaya.
▪
Simulasi, kemampuan melakukan analisis untuk mendapatkan jawaban yang mungkin
diterapkan dalam satuan unit maupun uang.’
Tahap
IV (Enterprise Resource Planning-1990)
-
Pada awal tahun 1990-an
dunia industry mengembagkan MRP-II menjadi sebuah sistem dengan scope yang
lebih luas yang kemudian dikenal dengan Enterprise Resource Planning (ERP) .
-
Pada dasarnya ERP adalah penambahan module
keuangan pada MRP II, sehingga lebih
memudahkan bagi para pengambil keputusan menentukan keputusan-keputusannya.
-
Penambahan modul lain
meliputi proses manufacturing, distribution, personel, project management,
payroll, dan finance.
Tahap
V (Extended ERP / ERP II-2000)
-
Generasi ini diluncurkan
tahun 2000
-
Perluasan dari sistem ERP sebelumnya.
-
Menambahkan fungsi area pada Sales Marketting
dan Customer Support sehingga mampu menjembatani komunikasi dengan supplier dan
konsumennya.
II. PEMBAHASAN
1.
Modul/Kualitas
yang ada pada ERP
Secara modular, ERP terdiri atas tiga modular utama
yaitu : modul operasi , modul akunting dan finansial serta modul sumber daya
manusia. Berikut ini penjelasan dari setiap modulnya :
a).
Modul Operasi, terdiri atas :
- General Logistik, adalah proses aliran pendistribusian yang efisien dalam pemnyimpanan barang dari titik asal / titik prosuksi ke titik konsumsi. Modul ini juga terintegrsi dengan modul lainnya,misalnya production & planning, enterprise controlling, dll.
- Sales and Distribution, merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sales lebih menitikberatkan pada pencarian pasar dan produk. Sedangkan distribution difokuskan pada penggunaan strategi yang sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar.
- Material and Management, merupakan modul yang bertujuan untuk mengoptimasi semua proses yang terkait dengan perencanaan, pengadaan, pembelian, sampai penyimpanan material.
b).
Financial Accounting Module
merupakan inti/core atau dasar dari kebanyakan sistem
software ERP. Karena Modul Finasial ini mampu untuk mengumpulkan data keuangan
dari berbagai departemen fungsional, dan mampu untuk menghasilkan laporan
keuangan yang sangat berharga . Beberapa fungsi financial accounting module
:
- Menghandle semua account yang berhubungan dengan masukan atau entri dan menghandel dampak dari entri tersebut terhadap system secara keseluruhan.
- Mencatat semua proses keuangan yang masuk dan juga mencatat semua bagaimana keuangan tersebut digunakan.
- Dengan adanya Modul ini, maka para pemilik perusahaan akan diberikan gambaran mengenai posisi keuangan meraka dan akan sangat membantu mereka dalam mengambil keputusan yang sifatnya sangat strategis.
- Dengan adanya software finasial ini pula, manajemen dapat mengetahui kondisi finansial perusahaan mereka kapan saja dan dimana saja.
Modul
Financial Accounting,terdiri atas beberapa submodul sebagai berikut :
- General Accounting adalah sebuah modul yang ditujukan untuk menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan perusahaan. dan juga modul ini digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan berdasarkan pada data transaksi internal maupun eksternal.
- CO-Controlling berfungsi dalam Cavital Invesment , aktivitas keuangan perusahaan, pendanaan terhadap pembelian, pengadaan, penggunaan dana untuk setiap area dan pengendalian terhadap biaya serta profit yang berdasarkan semua aktivitas perusahaan.
- Invesment Management adalah modul yang digunakan untuk menganalisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixxed assets dari perusahaan dan membantu menajemen dalam membuat keputusan.
- Enterprise Controlling berfungsi dalam memberikan akses bagi enterprise controoller mengenai hal-hal seperti; kondisi keuangan perusahaan, hasil dari perencanaan pengendalian perusahaan, investasi, maintenance aset perusahaan, dll.
- Treasury , modul ini berfungsi untuk mengintegrasikan atara cash management dan cast forecasting dengan aktivitas logistic dan transaksi keuangan.
c).
Human Resources Module
merupakan perluasan dari ERP module. HR modul
memetakan secara tegas tentang managerial sumber daya manusia dan juga
meletakkan tenaga kerja itu sebagai asset atau capital. HR modul secara rutin
akan memaintain secara lengkap database kepegawaian termasuk diantaranya
informasi informasi mengenai detail penggajian, data krhadiran pegawai, data
evaluasi performance karyawan, dan data promosi karyawan. Pada dasarnya Modul
ERP ini memiliki sebuah software khusus yang mengintegrasikan semua informasi
dari berbagai macam aplikasi yang disatukan kedalam sebuah database.
2.
KEUNGGULAN
DAN KELEMAHAN
ERP
Keunggulannya
:
1. Integrasi
antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi, produktifitas
dan efisiensi yang tepat.
2. Rancangan
Perekayasaan
3. Pelacakan
pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
4. Mengatur
saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
5. Pelacakan
3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan
pembiayaan
6. Akuntasi
untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada
level inti
level inti
Kelemahannya:
1. Terbatasnya
kustomisasi dari perangkat lunak ERP
2. Sistem
ERP sangat mahal
3. Perekayasaan
kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah
dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif
4. ERP
sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses
bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
5. Sistem
dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
6. Data
dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data
keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika
terdapat pembobolan sistem keamanan
3.
Contoh
Perusahaan yang menggunakan sistem ERP
ERP Pada PT.PLN (Persero)
ERP merupakan satu kesatuan dengan Strategi Utama PLN
dalam membenahi operasional perusahaan secara keseluruhan tetapi saat ini
ERPnya masih dalam Pilot Project. Pengembangan selanjutnya adalah integrasi
antar sistem dengan ERP. seperti pelayanan pelanggan CIS(Sistem pelanggan yang
tersentraliasi), penerapan ERP akan mendahulukan kantor yang telah menerapkan
sistem pelayanan pelanggan terlebih dahulu, karena PLN sangat concern atas
pelayanan pelanggan.
PT PLN (Persero) memilih SAP sebagai paket perangkat lunak ERP. Keputusan untuk menerapkan SAP bukanlah keputusan yang mudah karena penerapan SAP membutuhkan biaya yang tinggi. Kebutuhan biaya bukan hanya diperlukan untuk pembelian aplikasi SAP saja, tetapi juga untuk pembelian hardware, database, jaringan komunikasi data dan juga biaya konsultan yang membantu pekerjaan penerapan sistem. Setelah sistem SAP diterapkan, manajemen perlu mengetahui apakah penerapan sistem tersebut berhasil atau tidak. Pengukuran keberhasilan penerapan sistem informasi sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengetahui apakah investasi yang telah dikeluarkan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Penerapan ERP di PLN sedikit-banyak telah merubah proses bisnis PLN secara keseluruhan terutama di bidang SDM disetiap unit pilot project PLN. Perubahan tersebut adalah seperti berikut:
PT PLN (Persero) memilih SAP sebagai paket perangkat lunak ERP. Keputusan untuk menerapkan SAP bukanlah keputusan yang mudah karena penerapan SAP membutuhkan biaya yang tinggi. Kebutuhan biaya bukan hanya diperlukan untuk pembelian aplikasi SAP saja, tetapi juga untuk pembelian hardware, database, jaringan komunikasi data dan juga biaya konsultan yang membantu pekerjaan penerapan sistem. Setelah sistem SAP diterapkan, manajemen perlu mengetahui apakah penerapan sistem tersebut berhasil atau tidak. Pengukuran keberhasilan penerapan sistem informasi sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengetahui apakah investasi yang telah dikeluarkan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Penerapan ERP di PLN sedikit-banyak telah merubah proses bisnis PLN secara keseluruhan terutama di bidang SDM disetiap unit pilot project PLN. Perubahan tersebut adalah seperti berikut:
>
Manajemen Organisasi :
1. struktur organisasi dan perinciannya dikelola pada suatu sistem.
2. perubahan organisasi harus disetujui dan dikoordinasikan oleh kantor pusat PLN
3. jabatan dalam organisasi akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tugas dari 4. jabatan-jabatan di perusahaan.
4. Integrasi data keuangan Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
5. Standarisasi Proses Operasi Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
6. Standarisasi Data dan Informasi Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.
> Administrasi pegawai :
1. tanggal pada surat penggajian harus konsisten
2. pengelolaan informasi keluhan dan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan di dalam sistem
3. perpindahan pegawai dapat dimonitor di dalam sistem
> Administrasi Waktu Kerja :
1. Manajemen data berkaitan dengan waktu kerja pegawai termasuk waktu lembur dan lain sebagainya dilakukan tersentralisasi didalam sistem
1. struktur organisasi dan perinciannya dikelola pada suatu sistem.
2. perubahan organisasi harus disetujui dan dikoordinasikan oleh kantor pusat PLN
3. jabatan dalam organisasi akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tugas dari 4. jabatan-jabatan di perusahaan.
4. Integrasi data keuangan Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
5. Standarisasi Proses Operasi Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
6. Standarisasi Data dan Informasi Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.
> Administrasi pegawai :
1. tanggal pada surat penggajian harus konsisten
2. pengelolaan informasi keluhan dan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan di dalam sistem
3. perpindahan pegawai dapat dimonitor di dalam sistem
> Administrasi Waktu Kerja :
1. Manajemen data berkaitan dengan waktu kerja pegawai termasuk waktu lembur dan lain sebagainya dilakukan tersentralisasi didalam sistem
>Penggajian
:
1. proses penggajian akan dipusatkan di kantor pusat tiap unit.
2. data tentang administrasi penggajian di kerjakan di kantor unit bersangkutan.
3. data tentang penggajian harus diintegrasikan dengan bagian keuangan.
4. agar memudahkan bagian pembukuan untuk mencatat penggajian.
1. proses penggajian akan dipusatkan di kantor pusat tiap unit.
2. data tentang administrasi penggajian di kerjakan di kantor unit bersangkutan.
3. data tentang penggajian harus diintegrasikan dengan bagian keuangan.
4. agar memudahkan bagian pembukuan untuk mencatat penggajian.
Penerapan ERP yang dilakukan oleh PLN PT. Persero
Yogyakarta sedikit banyak telah membawa PLN menjadi lebih maju. Karena semua
sistem yang dilakukan telah terintegrasi secara otomotis dengan PLN pusat. Dengan
adanya integrasi tersebut, diharapkan PLN PT. Persero Yogyakarta akan semakin
loyal terhadap para pelanggan.
III. PENUTUP
1.
Kesimpulan
ERP berkembang dari Manufacturing
Resource Planning (MRP II) yang ber-evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya.
Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik,
distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice, dan
akuntansi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu
mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen
persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya manusia.
Sejak semula dikeluarkan
(1960), ERP telah mengalami evolusi yang cukup drastis.
1.
Tahap I (Material Requirement Planning-1960)
2.
Tahap II (Close Loop MRP-1970)
3. Tahap III (Manufacturing Resource
Planning/MRPII-1980)
4.
Tahap IV (Enterprise Resource Planning-1990)
5.
Tahap V (Extended ERP / ERP II-2000)
Modul/Kualitas yang ada pada ERP
a).
Modul Operasi, terdiri atas :
- General Logistik
- Sales and Distribution
- Material and Management
b).
Financial Accounting Module
merupakan inti/core atau dasar dari kebanyakan sistem software
ERP. Karena Modul Finasial ini mampu untuk mengumpulkan data keuangan dari
berbagai departemen fungsional, dan mampu untuk menghasilkan laporan keuangan
yang sangat berharga .
Modul
Financial Accounting,terdiri atas beberapa submodul sebagai berikut :
- General Accounting
- CO-Controlling
- Invesment Management
- Enterprise Controlling
- Treasury
c).
Human Resources Module
Merupakan perluasan dari ERP module. HR modul
memetakan secara tegas tentang managerial sumber daya manusia dan juga
meletakkan tenaga kerja itu sebagai asset atau capital. HR modul secara rutin
akan memaintain secara lengkap database kepegawaian termasuk diantaranya
informasi informasi mengenai detail penggajian, data krhadiran pegawai, data
evaluasi performance karyawan, dan data promosi karyawan. Pada dasarnya Modul
ERP ini memiliki sebuah software khusus yang mengintegrasikan semua informasi
dari berbagai macam aplikasi yang disatukan kedalam sebuah database.
KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN ERP
Keunggulannya
:
-
Integrasi antara area
fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi, produktifitas dan
efisiensi yang tepat.
-
Rancangan Perekayasaan
-
Pelacakan pemesanan dari
penerimaan sampai fulfillment
-
Mengatur saling
ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
-
Pelacakan 3 cara yang
bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan pembiayaan
-
Akuntasi untuk
keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada level inti
Kekurangannya:
-
Terbatasnya kustomisasi
dari perangkat lunak ERP
-
Sistem ERP sangat mahal
-
Perekayasaan kembali
proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah
dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif
-
ERP sering terlihat
terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu
dalam beberapa organisasi
-
Sistem dapat terlalu
kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
-
Data dalam sistem ERP
berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat
meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan
sistem keamanan
Contoh
perusahaan yang menggunakan sistem ERP adalah PLN PT. Persero.
2. DAFTAR PUSTAKA
-
https://aliandidoni.wordpress.com/2013/04/10/mengenal-modul-modul-enterpsrise-resource-planning-erp/
- http://handzmentallist.blogspot.com/2010/05/kelebihankelemahan-dan-tahapan-erp.html
-
http://aium23.wordpress.com/2012/03/11/integrasi-sistem-pada-pln-pt-persero-dan-manfaat-
integrasi-tersebut-bagi-pln-pt-persero-di-yogyakarta/
-
http://chrysalis21.wordpress.com/2012/01/27/apa-itu-erp/
-
https://erpsinus.files.wordpress.com/2012/11/pertemuan-4-sejarah-perkembangan-erp.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar